Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) memiliki daerah rawa gambut yang sangat luas, 89 persen dari seluruh luasan daerah. Ini menjadi potensi besar untuk mengembangkan daerah gambut.
Melalui Badan Restorasi Gambut (BRG), berbagai kegiatan telah dilakukan dalam upaya merestorasi lahan gambut yang rusak, sekaligus meningkatkan potensi lahan gambut. Salah satunya dengan menggelar Bio Expo Desa Peduli Gambut atau pameran potensi lahan gambut di Desa Banjang Kecamatan Banjang Kecamatan Banjang, Rabu (25/11/2020).
Pameran yang dilaksanakan oleh Yayasan Rahim Bumi ini merupakan rangkaian program penguatan kapasitas pengrajin di desa yang berada di lahan gambut.
Program ini dibiayai oleh UNOPS (United Nation Office for Project Services) dan dilaksanakan atas kerja sama dengan Badan Restorasi Gambut, Pemerintah Daerah dan Dekranasda Kabupaten HSU.
Luasan area prioritas kerja BRG per provinsi, di
Luasan area prioritas kerja BRG per provinsi, di
Sampai akhir 2019, luas lahan gambut sudah diintervensi BRG 778.181 hektar. Di Riau (93.751), Jambi (86.125), Sumatera Selatan (142.606), Kalimantan Barat (47.521). Lalu, Kalimantan Tengah 399.657 hektar, Kalimantan Selatan (7.421) dan Papua 1.100 hektar. Luas yang difasilitasi BRG 509.709 hektar, dan berkoordinasi dengan mitra 268.472 hektar.
BRG juga bekerja sama dengan Yayasan Kitong Bisa yang berfokus pada pengembangan SDM anak muda Papua pada 2020 untuk membantu mengembangkan kapasitas masyarakat dalam mengolah sumber daya perikanan, mulai dari proses produksi abon ikan, sertifikasi hingga pemasaran. Billy Mambrasar menekankan pentingnya membuka akses pasar sebelum produksi dijalankan, sehingga sudah ada jaminan serapan pasar. Dalam hal ini, abon ikan yang diproduksi masyarakat Kampung Pachas akan diserap oleh pasar di Surabaya.
Paket bantuan revitalisasi ekonomi merupakan insentif bagi masyarakat dalam menjaga dan mengelola lahan gambut secara berkelanjutan.” Masih sangat luas ekosistem gambut di Papua yang dalam kondisi baik dan dijaga oleh masyarakat. Pemerintah berupaya maksimal agar masyarakat terus bisa mendapatkan manfaat optimal dari ekosistem gambut yang terjaga.
Sampai dengan 2020, BRG telah memberikan sebanyak 69 paket Revitalisasi Ekonomi di Papua (9 paket melalui skema penugasan di Kabupaten Merauke dan 60 paket melalui skema tugas pembantuan). Adapun jenis kegiatan revitalisasi ekonomi masyarakat di Provinsi Papua berupa budidaya tanaman sagu, penanaman padi, pelatihan pembuatan abon ikan, pengadaan alat tan gk ap ikan ramah lingkungan dan peternakan babi.
Untuk pengembangan kapasitas dan peningkatan kemampuan masyarakat, saat ini program Desa Peduli Gambut (DPG) dilaksanakan pada 12 desa dan 10 mini demplot (kebun percontohan). Keberlanjutan pertanian ramah gambut perlu dilakukan dengan mempertimbangkan karakteristik dan kapasitas lokal.
Menurut Nazir Foead, BRG akan terus mendorong keberlanjutan kegiatan restorasi gambut dan revitalisasi ekonomi masyarakat di Papua bekerjasama dengan Pemkab dan Balai Besar KSDA Papua. Melalui kegiatan revitalisasi ekonomi masyarakat ini, BRG juga mendukung Kabupaten Merauke mengembangkan program lumbung pangan multi komoditi yang dapat memenuhi kebutuhan di wilayah timur Indonesia.